banner

Create your own banner at mybannermaker.com!

bunga selosia

Bunga selosia merupakan bunga yang papular di akhir-akhir ini , banyak jenis bunga selosia yaitu selosia warna merah, kuning, orange, ...

Thursday, September 21, 2017

Merawat Tanaman Hias dalam Pot


Media tanam
Kebanyakan cara orang menanam tanaman di dalam pot sama dengan di halaman terbuka (tanpa pot). Mereka memasukkan tanah ke dalam pot, lalu menaruh bibit tanaman, dan menguruk kembali dengan tanah. “Cara ini tidak benar,” kata Ir Agung Yuswanto.
Tanaman membutuhkan sistem aliran udara yang baik di dalam tanah. Jika media tanam yang digunakan hanya tanah, lama kelamaan tanah menjadi padat. Akibatnya, tidak ada aliran udara di dalam tanah. Hal ini berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.
Agar tanaman tumbuh dengan baik, media tanam jangan seluruhnya berupa tanah. Campur dengan media lain, seperti kokopit, sekam, pupuk kandang, atau kompos.
“Pilihan campuran media tanam,” lanjut pemilik Puri Gajah Nursery ini, “tergantung pada jenis tanamannya. Untuk tanaman pakis, dan anthurium, campuran yang digunakan biasanya kokopit.”
Sebelum memasukkan media tanam ke dalam pot, bagian paling bawah harus dilapisi dengan styrofoam. Kalau tanpa styrofoam air tidak akan dapat mengalir dengan baik. Air akan tergenang. Akibatnya, tanah menjadi padat.
Hal itu akan berpengaruh terhadap pertumbungan tanaman. Daun akan menjadi kuning, keriting, atau layu. Sebaliknya, jika dialasi styrofoam, air akan mengalir dengan baik, tanaman pun akan tumbuh dengan subur.
Pertumbuhan
Tanaman dalam pot secara fisik mengalami pertumbuhan. Semakin hari semakin besar. Tentunya, kata pakar taman vertikal ini, lahan yang dibutuhkan harus diperluas.
Jika itu terjadi, pot dan media tanam harus segera diganti. Misalnya, tanaman anthurium. Ketika masih bibit ditanam di pot kecil. Beberapa bulan kemudian pertumbuhan tanaman tersebut semakin besar, sehingga harus memindahkannya ke pot besar serta menambah lagi media tanamnya.
Lain masalahnya, jika pemilik tanaman sengaja akan membonsai tanaman tersebut. Kalau tanaman pot ingin tetap kecil hambat saja pertumbuhannya dengan cara rajin memotong batang, dan tidak perlu mengganti pot, dan media tanam. Pertumbuhannya akan makin lambat, dan tetap kerdil.
Perlu Cahaya Matahari
Sebelum menanam tanaman dalam pot perlu Anda ketahui karakteristik tanaman tersebut. Apakah harus kena matahari penuh, sedang, atau jenis tanaman teduh.
Tanaman yang perlu cahaya harus rajin dikeluarkan dari keteduhan, untuk mendapatkan cahaya matahari. Sedangkan tanaman yang ditaruh di tempat teduh sesekali perlu juga mendapat cahaya matahari.
Paling tidak, lima hari sekali jenis ‘tanaman teduh’ tersebut harus mendapatkan cahaya matahari. Pencahayaan dibutuhkan berkaitan erat dengan proses fotosintesis.
Untuk tanaman berbunga, dan tambulapot (tanaman buah dalam pot), Agung memastikan 100 persen harus terkena cahaya matahari. Kalau kurang pencahayaan, pertumbuhan daunnya akan bagus, tapi tumbuhan itu tidak akan berbunga. Kalau tambulapot, akan sulit berbuah.
Menyemir Daun Tanaman
Untuk jenis tanaman daun, tentu daunnya yang harus diperhatikan. Salah satu perawatannya, kita harus rajin menyemir setiap helai daunnya. “Dua minggu sekali setiap helai daun harus disemir,” tutur Agung Yuswanto.
Jika rutin disemir (dibersihkan) permukaan daun akan menjadi bersih, mengkilat, dan sehat. ”Daun-daun akan semakin eksotik. Pori-pori di permukaan daun pun bersih sehingga proses fotosintesis akan berjalan dengan baik. Daun-daun semakin subur, dan tumbuhnya sehat,” paparnya.
Menurut Agung, ada cairan khusus untuk menyemir dedaunan. Bisa juga menggunakan susu kemasan yang banyak dijual di supermarket. Caranya, susu tersebut ditaruh di lap, lalu dengan lembut diusapkan ke setiap lembar daun.
Penyemprotan Berkala
Tanaman dalam pot harus disemprot secara berkala, tapi jangan terlalu sering. Di musim hujan seperti saat ini, tanaman rentan terhadap bibit penyakit, dan jamur. Karena itu, harus dilakukan penyemprotan.
Selain penyemprotan, tanaman berbunga harus rutin diberi pupuk NPK. Pemberian pupuk dilakukan sebulan sekali.
Hama
Hewan yang sering mengganggu tanaman dalam pot biasanya ulat, atau kupu-kupu. Serangga ini makan daun, sehingga daun menjadi jelek. Solusinya, disemprot dengan insektisida.
Tapi, jika serangga tak terlihat, namun pertumbuhan daun tidak baik (jelek), menurut Agung, yang harus dicurigai adalah bagian akar tanaman. “Berarti ada gangguan di sistem akar, sehingga suplei makanan tidak sampai ke ujung daun. Akibatnya, ujung daun mengering, menguning, bagian cabang tumbuhan bisa mati,” katanya.
Solusinya, pot tanaman harus dibongkar. Selanjutnya, perhatikan bagian akar tanaman, karena sering menjadi sarang semut, atau hama. Semprot dulu dengan insektisida, lalu bersihkan agar tumbuhan bisa ditanam kembali. Jika tumbuhan sudah bersih dari hama, lebih baik mengganti pot dan media tanamnya dengan yang baru

No comments:

Post a Comment