Sejarah Perang Dunia I
Perang Dunia I (juga dinamakan Perang Dunia Pertama, dan
nama dalam bahasa Inggris lainnya: Great War, War of the Nations, dan “War to
End All Wars” (Perang untuk Mengakhiri Semua Perang) adalah sebuah konflik
dunia yang berlangsung dari tahun 1914 hingga tahun 1918. Perang ini dimulai
setelah Pangeran Ferdinand dari Austria dibunuh anggota kelompok teroris
Serbia, Gavrilo Principe di daerah Sarajevo
Tidak pern
ah terjadi sebelumnya konflik sebesar ini, baik
dari jumlah tentara yang dikerahkan dan dilibatkan, maupun jumlah
korbannya.Senjata kimia digunakan untuk pertama kalinya, pemboman massal warga
sipil dari udara dilakukan, dan banyak dari pembunuhan massal berskala besar
pertama abad ini berlangsung saat perang ini.Empat dinasti, Habsburg, Romanov,
Ottoman dan Hohenzollern, yang mempunyai akar kekuasaan hingga zaman Perang
Salib, seluruhnya jatuh setelah perang.
Perang Dunia I menandai berakhirnya monarki absolutisme di
Eropa. Ia juga menjadi pemicu Revolusi Rusia, yang akan menginspirasi revolusi
lainnya di negara lainnya seperti Tiongkok dan Kuba, dan akan menjadi basis
bagi Perang Dingin antara Uni Soviet dan AS. Kekalahan Jerman dalam perang ini
dan kegagalan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang masih menggantung yang
telah menjadi sebab terjadinya Perang Dunia I akan menjadi dasar kebangkitan
Nazi, dan menjadi sebab pecahnya Perang Dunia II pada 1939. Ia juga menjadi
dasar bagi peperangan bentuk baru yang sangat bergantung kepada teknologi, dan
akan melibatkan non-militer dalam perang seperti yang belum pernah terjadi
sebelumnya.
LATAR
BELAKANG
1.
Pembunuhan Pangeran Austria Franz Ferdinand oleh kelompok teroris Serbia,
Gavrilo Principe di Sarajevo, Bosnia. Principe menganggap bahwa latihan perang
tentara Austria di Bosnia adalah pelecehan terhadap Serbia.Bosnia sendiri
adalah negara sengketa antara Austria dan Serbia.
Kemudian Austria memberi ultimatum Serbia jika Principe
tidak diserahkan (ke Austria) dalam waktu satu bulan, maka Austria akan
menyerang Serbia.
Serbia yang melindungi warga negaranya, tidak mau
menyerahkan Principe. Serbia berani menentang Austria karena Rusia berjanji
akan membantu Serbia jika Serbia diserang Austria.Maka pada tanggal 28 Juli
1914 Austria menyerang Serbia.2. Persaingan merebut daerah sumber bahan baku,
penanaman modal, dan daerah pemasaran.
3. Munculnya persekutuan / Blok persaingan politik antar negara-negara Eropa : Triple Alliance : Jerman, Austria, Italia, Triple Entente : Inggris, Perancis, Uni Soviet
3. Munculnya persekutuan / Blok persaingan politik antar negara-negara Eropa : Triple Alliance : Jerman, Austria, Italia, Triple Entente : Inggris, Perancis, Uni Soviet
Di Eropa abad ke-19, penjajahan tersebar luas.Kekuatan
bangsa Eropa seperti Inggris dan Prancis telah membangun kekuasaan penjajahan
di keempat penjuru dunia.Jerman, yang telah membangun kesatuan politiknya lebih
lama daripada negara-negara lain, bekerja keras untuk menjadi pelopor dalam
perlombaan ini.
Pada awal abad ke-20, hubungan yang didasarkan pada
kepentingan telah membagi Eropa menjadi dua kutub yang berlawanan. Inggris,
Prancis, dan Rusia berada di satu pihak, dan Jerman beserta Kekaisaran
Austria-Hungaria yang diperintah oleh keluarga Hapsburg asal Jerman berada di
pihak lainnya.
Ketegangan antara kedua kelompok ini semakin hari semakin
meningkat, hingga akhirnya suatu pembunuhan pada tahun 1914 menjadi pemicu
perang.Pangeran Franz Ferdinand, pewaris tahta Kekaisaran Austria-Hungaria,
dibunuh oleh kaum nasionalis Serbia yang berusaha menekan pengaruh kekaisaran
tersebut di daerah Balkan.
Dalam kurun waktu yang amat singkat, hasutan setelah
peristiwa ini menyeret seluruh benua Eropa ke dalam kancah peperangan. Pertama,
Austria-Hungaria menyatakan perang kepada Serbia. Rusia, sekutu abadi bangsa
Serbia kemudian menyatakan perang terhadap Austria-Hungaria.
Lalu satu demi satu, Jerman, Inggris, dan Prancis, memasuki
peperangan.Sumbu sudah dinyalakan.
Bahkan sebelum perang dimulai, Dewan Jenderal Jerman telah
membuat rencana dan memutuskan untuk menguasai Prancis melalui serangan
mendadak.Untuk mencapai tujuan ini, orang-orang Jerman memasuki Belgia dan
kemudian melintasi perbatasan memasuki Prancis.Menanggapi dengan cepat, pasukan
Prancis menghentikan pasukan Jerman di tepi Sungai Marne dan memulai suatu
serangan balik.
SITUASI PERANG DI PARIT PERLINDUNGAN
Perang Dunia menjadi terkenal dengan peperangan parit
perindungannya, di mana sejumlah besar tentara dibatasi geraknya di parit-parit
perlindungan dan hanya bisa bergerak sedikit karena pertahanan yang ketat.Ini terjadi
khususnya terhadap Front Barat. Lebih dari 9 juta jiwa meninggal di medan
perang, dan hampir sebanyak itu juga jumlah warga sipil yang meninggal akibat
kekurangan makanan, kelaparan, pembunuhan massal, dan terlibat secara tak
sengaja dalam suatu pertempuran, terjebak diantara peperangan.
Perang parit menjadi strategi utama Perang Dunia
Pertama.Selama beberapa tahun berikutnya, bisa dikatakan, para serdadu hidup
dalam parit-parit ini. Kehidupan di sana benar-benar sulit. Para prajurit hidup
dalam ancaman terus-menerus dibom, dan mereka tak henti-hentinya menghadapi
ketakutan dan ketegangan yang luar biasa. Mayat mereka yang telah tewas
terpaksa dibiarkan di tempat-tempat ini, dan para serdadu harus tidur di
samping mayat-mayat tersebut. Bila turun hujan, parit-parit itupun dibanjiri
lumpur yang membatasi gerak mereka.
Lebih dari
20 juta serdadu yang bertempur di Perang Dunia I mengalami keadaan yang
mengerikan di dalam parit-parit ini, dan sebagian besar meninggal di sana.
Dalam beberapa minggu setelah dimulai oleh serangan Jerman pada tahun 1914,
garis barat perang ini sebenarnya terpaku di jalan buntu. Para serdadu yang
bersembunyi di parit-parit ini terjebak dalam jarak yang hanya beberapa ratus
meter jauhnya satu sama lain. Setiap serangan yang dilancarkan sebagai upaya
mengakhiri kebuntuan ini malah menelan korban jiwa yang lebih banyak.
STRATEGI JERMAN
Di awal tahun 1916, Jerman mengembangkan rencana baru untuk
mendobrak garis barat. Rencana mereka adalah secara mendadak menyerang kota
Verdun, yang dianggap sebagai kebanggaan orang Prancis. Tujuan penyerangan ini
bukanlah memenangkan perang, melainkan menimbulkan kerugian yang besar di pihak
tentara Prancis sehingga melemahkan perlawanan mereka.Kepala staf Jerman
Falkenhayn memperkirakan bahwa setiap satu serdadu Jerman saja dapat membunuh
tiga orang serdadu Prancis.
Serangan dimulai pada tanggal 21 Febuari. Para pemimpin
Jerman memerintahkan serdadunya untuk “keluar dari parit mereka,” namun tiap
serdadu yang melakukannya justru telah tewas atau sekarat dalam sekitar tiga
menit. Meskipun penyerangan berlangsung tanpa henti selama berbulan-bulan,
Jerman gagal menduduki Verdun.
Secara keseluruhan, kedua pihak kehilangan sekitar satu juta
serdadu. Dan dengan pengorbanan itu, garis depan hanya berhasil maju sekitar 12
kilometer. Satu juta orang mati demi selusin kilometer.
BALASAN INGGRIS
Inggris membalas serangan Jerman di Verdun dengan
Pertempuran Somme.Pabrik-pabrik di Inggris membuat ratusan ribu selongsong
meriam.
Rencana Jendral Douglas Haig mendorong Pasukan Inggris untuk
menghujani dengan pengeboman terus-menerus selama seminggu penuh, yang diikuti
dengan serangan infanteri. Dia yakin mereka akan maju sejauh 14 kilometer di
hari pertama saja dan kemudian menghancurkan semua garis pertahanan Jerman
dalam satu minggu.
Serangan dimulai pada tanggal 1 Juni.Pasukan meriam Inggris
menggempur pertahanan Jerman selama seminggu tanpa henti.Di akhir minggu
tersebut, para perwira Inggris memerintahkan serdadunya memanjat keluar dari
parit.Namun, selama pengeboman tersebut para serdadu Jerman berlindung dengan
rapat di kedalaman parit persembunyian mereka sehingga tidak terlumpuhkan dan
menggagalkan rencana Inggris. Begitu serdadu Inggris bergerak melintasi garis
depan, serdadu Jerman muncul menyerang mereka dengan senapan mesinnya. Sejumlah
total 20.000 serdadu Inggris tewas dalam beberapa jam pertama perang tersebut.
Di dalam kegelapan malam itu, daerah di antara dua garis pertempuran penuh
dengan puluhan ribu mayat dan juga serdadu yang terluka, yang mencoba merangkak
mundur.
Pertempuran Somme tidak berlangsung dua minggu seperti yang
direncanakan Jendral Haig, melainkan lima bulan. Bulan-bulan ini tidak lebih
daripada pembantaian.Para jendral bertubi-tubi mengirimkan gelombang demi
gelombang serdadu mereka menuju kematian yang telah pasti.Di akhir pertempuran,
kedua belah pihak secara keseluruhan telah kehilangan 900.000 prajuritnya. Dan
untuk ini, garis depan bergeser hanya 11 kilometer. Para serdadu ini
dikorbankan demi 11 kilometer saja.
JUMLAH KORBAN
* Belgia: 13.700
* Kekaisaran Britania: 908.000
o Australia: 60.000
o Kanada: 55.000
o India: 25.000
o Selandia Baru: 16.000
o Afrika Selatan: 7.000
o Inggris: 715.000
* Kekaisaran Britania: 908.000
o Australia: 60.000
o Kanada: 55.000
o India: 25.000
o Selandia Baru: 16.000
o Afrika Selatan: 7.000
o Inggris: 715.000
* Perancis: 1.354.000
* Yunani: 5.000
* Italia: 650.000
* Jepang: 300
* Rumania: 336.000
* Rusia: 1.700.000
* Serbia: 450.000
* AS: 50.600
* Yunani: 5.000
* Italia: 650.000
* Jepang: 300
* Rumania: 336.000
* Rusia: 1.700.000
* Serbia: 450.000
* AS: 50.600
Kekuatan As ( Axis Powers ):
3.382.500
* Austria-Hungaria: 1.200.000
* Bulgaria: 87.500
* Jerman: 1.770.000
* Kerajaan Ottoman: 325.000
* Austria-Hungaria: 1.200.000
* Bulgaria: 87.500
* Jerman: 1.770.000
* Kerajaan Ottoman: 325.000
Warga sipil: 6.493.000
* Austria: 300.000
* Belgia: 30.000
* Inggris: 31.000
* Bulgaria: 275.000
* Perancis: 40.000
* Jerman: 760.000
* Yunani: 132.000
* Rumania: 275.000
* Rusia: 3.000.000
* Serbia: 650.000
* Kerajaan Ottoman: 1.000.000
* Austria: 300.000
* Belgia: 30.000
* Inggris: 31.000
* Bulgaria: 275.000
* Perancis: 40.000
* Jerman: 760.000
* Yunani: 132.000
* Rumania: 275.000
* Rusia: 3.000.000
* Serbia: 650.000
* Kerajaan Ottoman: 1.000.000
Kedua belah pihak melakukan lebih banyak serangan lagi
selama Perang Dunia I, dan setiap serangan ini menjadi pembantaian diri
sendiri. Di kota Ipres di Belgia saja, berlangsung tiga pertempuran. Setengah
juta serdadu tewas di pertempuran ketiga saja. Setiap serangan berakibat sama:
Ribuan nyawa melayang hanya untuk maju beberapa kilometer.
Peperangan
yang mengerikan ini, yang tidak punya alasan kuat, menelan nyawa orang tak
bersalah yang tak terhitung banyaknya.Banyak orang kehilangan saudaranya atau
harus meninggalkan rumahnya.
AKHIR PEPERANGAN
Kekalahan Jerman di Front Barat mengakibatkan kehidupan
rakyat semakin bertambah susah. Keadaan Jerman seperti ini menimbulkan gerakan
dari kaum komunis (spartacis) yang hendak menggulingkan pemerintahan.Jerman
menghadapi serangan dua kali yaitu dari pihak sekutu dan pemberontakan dari kaum
komunis.Karena serangan itu Jerman terpaksa menyerah pada tahun 1918.Hitler
menamakan gerakan spartacis itu sebagai tusukan pisau dari belakang punggung
Jerman, yang menyebabkan Kaisar Wilhelm II turun takhta dan pemerintahan
dipegang oleh Elbert (beraliran sosialis).Akhirnya, Jerman dijadikan republik
dan selanjutnya menyerah kepada pihak sekutu.
Sementara itu di Austria timbul pemberontakan-pemberontakan
yang dilakukan oleh kaum komunis dan kaum Slavia, yang mengakibatkan Kaisar
Karl (pengganti Kaisar Frans Joseph II) terpaksa turun takhta tahun 1918
sehingga Austria-Hongaria menjadi republik.
Setelah Perang Dunia I berakhir, baik negara-negara yang menang perang maupun yang kalah perang sibuk mengadakan perjanjian-perjanjian damai seperti : Perjanjian Versailles, Perjanjian St.Germain, Perjanjian Neuilly, Perjanjian Trianon, dan Perjanjian Sevres.
Setelah Perang Dunia I berakhir, baik negara-negara yang menang perang maupun yang kalah perang sibuk mengadakan perjanjian-perjanjian damai seperti : Perjanjian Versailles, Perjanjian St.Germain, Perjanjian Neuilly, Perjanjian Trianon, dan Perjanjian Sevres.
Pada tahun 1918, Perang Dunia I akhirnya berakhir, setelah
empat tahun serangan tanpa guna di tangan tentara Jerman, Prancis, dan
Inggris.Namun perdamaian ini, yang dinyatakan pada jam 11 pagi, hari kesebelas
dari bulan kesebelas, tidak membawa kebahagiaan untuk siapa pun.Ratusan ribu
serdadu menjadi cacat.Sebagian lainnya terbukti tidak mampu mengatasi dampak
kejiwaan karena perang setelah tinggal di dalam parit yang penuh dengan lumpur,
kotoran, dan mayat. Bentuk trauma yang dikenal sebagai “shell shock” atau
“kejutan bom” sangat umum di antara para veteran perang, dan hal ini
menyebabkan penderitanya mengalami serangan ketakutan dan goncangan yang berat.
Rasa takut akan dibom, yang mereka alami setiap hari selama empat tahun
berturut-turut, telah terukir di benak mereka. Ada beberapa penderita yang
merasa harus segera bersembunyi hanya karena kata ‘bom’ disebutkan.Beberapa
veteran bahkan merasa ngeri setiap kali mereka melihat seragam.Puluhan ribu
serdadu juga kehilangan satu atau lebih anggota badannya dalam perang
ini.Serdadu ini adalah tentara yang mata, dagu, atau hidungnya menjadi cacat
selama pengeboman, sehingga topeng khusus diciptakan di Eropa untuk menyembunyikan
wajah mereka yang cacat.
FAKTA SOSIAL
Perang.Sebuah
istilah yang ditakuti oleh umat manusia sejak zaman dahulu kala.Perang
senantiasa meninggalkan kesan yang membekas.Tentu saja kesan yang menyakitkan,
baik bagi pihak ‘yang menang’ maupun bagi pihak ‘yang kalah’. Hati nurani
seseorang yang sangat manusiawi pasti tidak tega menghabisi nyawa orang lain.
Coba tanyakan kepada pilot pembawa ‘little boy’ dan ‘fat man’.Apa yang mereka
lakukan terhadap Nagasaki dan Hiroshima, hampir 66 tahun yang lalu, adalah
sebuah dilemma. Dalam hati para pilot tersebut menangis, bahwasanya tindakan
yang mereka lakukan akan memusnahkan ribuan orang di bawah sana.
Menurut
kesepakatan sejarah, perang besar pada era modern ini telah terjadi dua kali,
yakni pada periode 1914-1918 dan periode 1939-1945. Dalam kesempatan ini
saya akan berbagi mengenai peristiwa-peristiwa yang dianggap penting oleh
sejarawan yang terjadi selama Perang Dunia I (1914-1918). Sebelumnya saya mohon
maaf bila penyampaian saya dalam tulisan ini terkesan kaku, tidak bergaya,
karena saya tidak cakap dalam bergaya atau berlebay-lebay ria…hehe. Ya, harap
maklum karena saya bukan seorang ‘pencerita yang tangguh’. Kita mulai pada
tahun pertama (1914
ANALISIS
Banyak yang menyebabkan PD1
mudah membara hingga Dalam kurun waktu yang amat singkat,hampir seluruh negara
di benua Eropa terseret dalam kancah peperangan.
Pertama, Austria-Hungaria menyatakan perang kepada Serbia. Rusia, sekutu abadi bangsa Serbia kemudian menyatakan perang terhadap Austria- Hungaria.Lalu satu demi satu, Jerman, Inggris, dan Prancis, memasuki peperangan.Sumbu sudah dinyalakan.
Selama perang dunia 1 atau Perang Dunia 2,selalu ada fakta unik(atau mungkin tepatnya fakta pilu) di sana dan khabuka berusaha mengambil 10 Fakta menarik dari Perang Dunia1,di antaranya:
1. Perang dengan parit perlindungannya.
Perang Dunia menjadi terkenal dengan peperangan parit perindungannya, di mana sejumlah besar tentara dibatasi geraknya di parit-parit perlindungan dan hanya bisa bergerak sedikit karena pertahanan yang ketat.Ini terjadi khususnya terhadap Front Barat. Lebih dari 9 juta jiwa meninggal di medan perang, dan hampir sebanyak itu juga jumlah warga sipil yang meninggal akibat kekurangan makanan, kelaparan,pembunuhan massal, dan terlibat secara tak sengaja dalam suatu pertempuran.
Perang parit menjadi strategi utama Perang Dunia Pertama.Selama beberapa tahun berikutnya, bisa dikatakan para serdadu hidup dalam parit-parit ini. Kehidupan di sana benar-benar sulit. Para prajurit hidup dalam ancaman terus-menerus juga ancaman bom,dan mereka tak henti-hentinya menghadapi ketakutan dan ketegangan yang luar biasa.Mayat mereka yang telah tewas terpaksa dibiarkan di tempat-tempat ini, dan para serdadu harus tidur di samping mayat-mayat tersebut dan Bila turun hujan, parit-parit itu dibanjiri lumpur.
Lebih dari 20 juta serdadu yang bertempur di Perang Dunia I mengalami keadaan yang mengerikan di dalam parit-parit ini,dan sebagian besar meninggal di sana.Dalam beberapa minggu setelah dimulai oleh serangan Jerman pada tahun 1914,garis barat perang ini sebenarnya terpaku di jalan buntu.
2.Strategi Jerman
Di awal tahun 1916, Jerman mengembangkan rencana baru untuk mendobrak garis barat. Rencana mereka adalah secara mendadak menyerang kota Verdun, yang dianggap sebagai kebanggaan orang Prancis. Tujuan penyerangan ini bukanlah memenangkan perang, melainkan menimbulkan kerugian yang besar di pihak Tentara Prancis sehingga melemahkan perlawanan mereka.Kepala staf Jerman Falkenhayn memperkirakan bahwa setiap satu serdadu Jerman saja dapat membunuh tiga orang serdadu Prancis.
Serangan dimulai pada tanggal 21 Febuari.Para pemimpin Jerman memerintahkan serdadunya untuk "keluar dari parit mereka," namun ternyata banyak serdadu telah tewas atau sekarat.
Meskipun penyerangan berlangsung tanpa henti selama berbulan-bulan, Jerman gagal menduduki Verdun.Secara keseluruhan, kedua pihak kehilangan sekitar satu juta serdadu. Dan dengan pengorbanan itu, garis depan hanya berhasil maju sekitar 12 kilometer.Jadi satu juta orang mati demi selusin kilometer.
3. Balasan Inggris terhadap jerman
Inggris membalas serangan Jerman di Verdun dengan Pertempuran Somme.Pabrik-pabrik di Inggris membuat ratusan ribu selongsong meriam.Rencana Jendral Douglas Haig mendorong Pasukan Inggris untuk menghujani dengan pengeboman terus-menerus selama seminggu penuh, yang diikuti dengan serangan infanteri. Dia yakin mereka akan maju sejauh 14 kilometer di hari pertama saja dan kemudian menghancurkan semua garis pertahanan Jerman dalam satu minggu. Serangan dimulai pada tanggal 1 Juni.Pasukan meriam Inggris menggempur pertahanan Jerman selama seminggu tanpa henti.Di akhir minggu tersebut, para perwira Inggris memerintahkan serdadunya memanjat keluar dari parit.Namun, selama pengeboman tersebut para serdadu Jerman berlindung dengan rapat di kedalaman parit persembunyian mereka sehingga tidak terlumpuhkan dan menggagalkan rencana Inggris.
Begitu serdadu Inggris bergerak melintasi garis depan, serdadu Jerman muncul menyerang mereka dengan senapan mesinnya. Sejumlah total 20.000 serdadu Inggris tewas dalam beberapa jam pertama perang tersebut. Di dalam kegelapan malam itu, daerah di antara dua garis pertempuran penuh dengan puluhan ribu mayat dan juga serdadu yang terluka, yang mencoba merangkak mundur. Pertempuran Somme tidak berlangsung dua minggu seperti yang direncanakan Jendral Haig, melainkan lima bulan. Bulan- bulan ini tidak lebih daripada pembantaian.Para jendral bertubi-tubi mengirimkan gelombang demi gelombang serdadu mereka menuju kematian yang telah pasti.Di akhir pertempuran, kedua belah pihak secara keseluruhan telah kehilangan 900.000 prajuritnya. Dan untuk ini, garis depan bergeser hanya 11 kilometer. Para serdadu ini dikorbankan demi 11 kilometer saja.
4. Perang yang sangat menyeret non-militer
Kedua belah pihak melakukan lebih banyak serangan lagi selama Perang Dunia I, dan setiap serangan ini menjadi pembantaian diri sendiri. Di kota Ipres di Belgia saja, berlangsung tiga pertempuran. Setengah juta serdadu tewas di pertempuran ketiga saja. Setiap serangan berakibat sama: Ribuan nyawa melayang hanya untuk maju beberapa kilometer. Peperangan yang mengerikan ini, yang tidak punya alasan kuat, menelan nyawa orang tak bersalah yang tak terhitung banyaknya.Banyak orang kehilangan saudaranya atau harus meninggalkan rumahnya.
5. U-boat (kapal selam) yang membawa AS ke dalam PD1
Aksi U-Boot yang terkenal pada perang dunia pertama adalah aksi penyerangan terhadap kapal RMS Lusitania oleh kapal selam U-20 pada tahun 1915 yang menewaskan 1198 orang[1] , 123 sampai 128 orang di antaranya merupakan warga negara Amerika , sehingga Amerika memutuskan untuk ikut berperang di pihak sekutu.
6. PD 1 menjadi dasar bangkinya Nazi.
Kekalahan Jerman dalam perang ini dan kegagalan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang masih menggantung yang telah menjadi sebab terjadinya Perang Dunia I akan menjadi dasar kebangkitan Nazi , dan dengan itu pecahnya Perang Dunia II pada 1939. Ia juga menjadi dasar bagi peperangan bentuk baru yang sangat bergantung kepada teknologi, dan akan melibatkan non-militer dalam perang seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya.
7. Mejadi titik awal perang Dingin.
Perang Dunia I menjadi saat pecahnya orde dunia lama, menandai berakhirnya monarki absolutisme di Eropa. Ia juga menjadi pemicu Revolusi Rusia , yang akan menginspirasi revolusi lainnya di negara lainnya seperti Tiongkok dan Kuba, dan akan menjadi basis bagi Perang Dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat.( yaitu perebutan pengaruh ideologi dan politik global yang berkepanjangan Unisoviet- Amerika Serikat dan sekutu- sekutunya di Blok Barat.)
Pertama, Austria-Hungaria menyatakan perang kepada Serbia. Rusia, sekutu abadi bangsa Serbia kemudian menyatakan perang terhadap Austria- Hungaria.Lalu satu demi satu, Jerman, Inggris, dan Prancis, memasuki peperangan.Sumbu sudah dinyalakan.
Selama perang dunia 1 atau Perang Dunia 2,selalu ada fakta unik(atau mungkin tepatnya fakta pilu) di sana dan khabuka berusaha mengambil 10 Fakta menarik dari Perang Dunia1,di antaranya:
1. Perang dengan parit perlindungannya.
Perang Dunia menjadi terkenal dengan peperangan parit perindungannya, di mana sejumlah besar tentara dibatasi geraknya di parit-parit perlindungan dan hanya bisa bergerak sedikit karena pertahanan yang ketat.Ini terjadi khususnya terhadap Front Barat. Lebih dari 9 juta jiwa meninggal di medan perang, dan hampir sebanyak itu juga jumlah warga sipil yang meninggal akibat kekurangan makanan, kelaparan,pembunuhan massal, dan terlibat secara tak sengaja dalam suatu pertempuran.
Perang parit menjadi strategi utama Perang Dunia Pertama.Selama beberapa tahun berikutnya, bisa dikatakan para serdadu hidup dalam parit-parit ini. Kehidupan di sana benar-benar sulit. Para prajurit hidup dalam ancaman terus-menerus juga ancaman bom,dan mereka tak henti-hentinya menghadapi ketakutan dan ketegangan yang luar biasa.Mayat mereka yang telah tewas terpaksa dibiarkan di tempat-tempat ini, dan para serdadu harus tidur di samping mayat-mayat tersebut dan Bila turun hujan, parit-parit itu dibanjiri lumpur.
Lebih dari 20 juta serdadu yang bertempur di Perang Dunia I mengalami keadaan yang mengerikan di dalam parit-parit ini,dan sebagian besar meninggal di sana.Dalam beberapa minggu setelah dimulai oleh serangan Jerman pada tahun 1914,garis barat perang ini sebenarnya terpaku di jalan buntu.
2.Strategi Jerman
Di awal tahun 1916, Jerman mengembangkan rencana baru untuk mendobrak garis barat. Rencana mereka adalah secara mendadak menyerang kota Verdun, yang dianggap sebagai kebanggaan orang Prancis. Tujuan penyerangan ini bukanlah memenangkan perang, melainkan menimbulkan kerugian yang besar di pihak Tentara Prancis sehingga melemahkan perlawanan mereka.Kepala staf Jerman Falkenhayn memperkirakan bahwa setiap satu serdadu Jerman saja dapat membunuh tiga orang serdadu Prancis.
Serangan dimulai pada tanggal 21 Febuari.Para pemimpin Jerman memerintahkan serdadunya untuk "keluar dari parit mereka," namun ternyata banyak serdadu telah tewas atau sekarat.
Meskipun penyerangan berlangsung tanpa henti selama berbulan-bulan, Jerman gagal menduduki Verdun.Secara keseluruhan, kedua pihak kehilangan sekitar satu juta serdadu. Dan dengan pengorbanan itu, garis depan hanya berhasil maju sekitar 12 kilometer.Jadi satu juta orang mati demi selusin kilometer.
3. Balasan Inggris terhadap jerman
Inggris membalas serangan Jerman di Verdun dengan Pertempuran Somme.Pabrik-pabrik di Inggris membuat ratusan ribu selongsong meriam.Rencana Jendral Douglas Haig mendorong Pasukan Inggris untuk menghujani dengan pengeboman terus-menerus selama seminggu penuh, yang diikuti dengan serangan infanteri. Dia yakin mereka akan maju sejauh 14 kilometer di hari pertama saja dan kemudian menghancurkan semua garis pertahanan Jerman dalam satu minggu. Serangan dimulai pada tanggal 1 Juni.Pasukan meriam Inggris menggempur pertahanan Jerman selama seminggu tanpa henti.Di akhir minggu tersebut, para perwira Inggris memerintahkan serdadunya memanjat keluar dari parit.Namun, selama pengeboman tersebut para serdadu Jerman berlindung dengan rapat di kedalaman parit persembunyian mereka sehingga tidak terlumpuhkan dan menggagalkan rencana Inggris.
Begitu serdadu Inggris bergerak melintasi garis depan, serdadu Jerman muncul menyerang mereka dengan senapan mesinnya. Sejumlah total 20.000 serdadu Inggris tewas dalam beberapa jam pertama perang tersebut. Di dalam kegelapan malam itu, daerah di antara dua garis pertempuran penuh dengan puluhan ribu mayat dan juga serdadu yang terluka, yang mencoba merangkak mundur. Pertempuran Somme tidak berlangsung dua minggu seperti yang direncanakan Jendral Haig, melainkan lima bulan. Bulan- bulan ini tidak lebih daripada pembantaian.Para jendral bertubi-tubi mengirimkan gelombang demi gelombang serdadu mereka menuju kematian yang telah pasti.Di akhir pertempuran, kedua belah pihak secara keseluruhan telah kehilangan 900.000 prajuritnya. Dan untuk ini, garis depan bergeser hanya 11 kilometer. Para serdadu ini dikorbankan demi 11 kilometer saja.
4. Perang yang sangat menyeret non-militer
Kedua belah pihak melakukan lebih banyak serangan lagi selama Perang Dunia I, dan setiap serangan ini menjadi pembantaian diri sendiri. Di kota Ipres di Belgia saja, berlangsung tiga pertempuran. Setengah juta serdadu tewas di pertempuran ketiga saja. Setiap serangan berakibat sama: Ribuan nyawa melayang hanya untuk maju beberapa kilometer. Peperangan yang mengerikan ini, yang tidak punya alasan kuat, menelan nyawa orang tak bersalah yang tak terhitung banyaknya.Banyak orang kehilangan saudaranya atau harus meninggalkan rumahnya.
5. U-boat (kapal selam) yang membawa AS ke dalam PD1
Aksi U-Boot yang terkenal pada perang dunia pertama adalah aksi penyerangan terhadap kapal RMS Lusitania oleh kapal selam U-20 pada tahun 1915 yang menewaskan 1198 orang[1] , 123 sampai 128 orang di antaranya merupakan warga negara Amerika , sehingga Amerika memutuskan untuk ikut berperang di pihak sekutu.
6. PD 1 menjadi dasar bangkinya Nazi.
Kekalahan Jerman dalam perang ini dan kegagalan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang masih menggantung yang telah menjadi sebab terjadinya Perang Dunia I akan menjadi dasar kebangkitan Nazi , dan dengan itu pecahnya Perang Dunia II pada 1939. Ia juga menjadi dasar bagi peperangan bentuk baru yang sangat bergantung kepada teknologi, dan akan melibatkan non-militer dalam perang seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya.
7. Mejadi titik awal perang Dingin.
Perang Dunia I menjadi saat pecahnya orde dunia lama, menandai berakhirnya monarki absolutisme di Eropa. Ia juga menjadi pemicu Revolusi Rusia , yang akan menginspirasi revolusi lainnya di negara lainnya seperti Tiongkok dan Kuba, dan akan menjadi basis bagi Perang Dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat.( yaitu perebutan pengaruh ideologi dan politik global yang berkepanjangan Unisoviet- Amerika Serikat dan sekutu- sekutunya di Blok Barat.)
TUGAS SEJARAH
FAKTA SEJARAH
PERANG DUNIA 1
DISUSUN
OLEH :
1.
DIKA
DWI WIBOWO (09)
2. TOMI HERMAWAN (27)
KELAS X.5
SMA N 1 WERU
No comments:
Post a Comment