Kedisiplinan
sarana meningkatkan hasil belajar
Pengertian
Kedisiplinan
Kedisiplinan berasal dari kata disiplin. Istilah disiplin berasal dari bahasa latin “Disciplina” yang menunjuk pada kegiatan belajar dan mengajar. Sedangkan istilah bahasa inggrisnya yaitu “Discipline” yang berarti: 1) tertib, taat atau mengendalikan tingkah laku, penguasaan diri; 2) latihan membentuk, meluruskan atau menyempurnakan sesuatu, sebagai kemampuan mental atau karakter moral; 3) hukuman yang diberikan untuk melatih atau memperbaiki; 4) kumpulan atau sistem-sistem peraturan-peraturan bagi tingkah laku (Mac Millan
Kedisiplinan berasal dari kata disiplin. Istilah disiplin berasal dari bahasa latin “Disciplina” yang menunjuk pada kegiatan belajar dan mengajar. Sedangkan istilah bahasa inggrisnya yaitu “Discipline” yang berarti: 1) tertib, taat atau mengendalikan tingkah laku, penguasaan diri; 2) latihan membentuk, meluruskan atau menyempurnakan sesuatu, sebagai kemampuan mental atau karakter moral; 3) hukuman yang diberikan untuk melatih atau memperbaiki; 4) kumpulan atau sistem-sistem peraturan-peraturan bagi tingkah laku (Mac Millan
Fungsi Kedisiplinan di Sekolah
Disiplin sangat
penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Disiplin menjadi prasyarat bagi
pembentukan sikap, perilaku dan tata tertib kehidupan berdisiplin, yang akan
mengantar seorang siswa sukses dalam belajar.
Disiplin yang
dimiliki oleh siswa akan membantu siswa itu sendiri dalam tingkah laku sehari-hari,
baik di sekolah maupun di rumah. Siswa akan mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang dihadapinya. Aturan yang terdapat di sekolah akan bisa
dilaksanakan dengan baik jika siswa sudah memiliki disiplin yang ada dalam
dirinya.
K
edisiplinan sebagai alat pendidikan yang dimaksud adalah suatu tindakan, perbuatan yang dengan sengaja diterapkan untuk kepentingan pendidikan di sekolah. Tindakan atau perbuatan tersebut dapat berupa perintah, nasehat, larangan, harapan, dan hukuman atau sanksi. Kedisiplinan sebagai alat pendidikan diterapkan dalam rangka proses pembentukan, pembinaan dan pengembangan sikap dan tingkah laku yang baik. Sikap dan tingkah laku yang baik tersebut dapat berupa rajin, berbudi pekerti luhur, patuh, hormat, tenggang rasa dan berdisiplin.
edisiplinan sebagai alat pendidikan yang dimaksud adalah suatu tindakan, perbuatan yang dengan sengaja diterapkan untuk kepentingan pendidikan di sekolah. Tindakan atau perbuatan tersebut dapat berupa perintah, nasehat, larangan, harapan, dan hukuman atau sanksi. Kedisiplinan sebagai alat pendidikan diterapkan dalam rangka proses pembentukan, pembinaan dan pengembangan sikap dan tingkah laku yang baik. Sikap dan tingkah laku yang baik tersebut dapat berupa rajin, berbudi pekerti luhur, patuh, hormat, tenggang rasa dan berdisiplin.
Di samping sebagai
alat pendidikan, kedisiplinan juga berfungsi sebagai alat menyesuaikan diri
dalam lingkungan yang ada. Dalam hal ini kedisiplinan dapat mengarahkan
seseorang untuk menyesuaikan diri terutama dalam menaati peraturan dan tata
tertib yang berlaku di lingkungan itu.
Dalam kontek
tersebut kedisiplinan sebagai alat menyesuaikan diri di sekolah berarti
kedisiplinan dapat mengarahkan siswa untuk dapat menyesuaikan diri dengan cara
menaati tata tertib sekolah. Berfungsinya kedisiplinan sebagai alat pendidikan
dan alat menyesuaikan diri akan mempengaruhi berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar di sekolah. Di sekolah yang kedisiplinannya baik, kegiatan belajar
mengajar akan berlangsung tertib, teratur, dan terarah. Sebaliknya di sekolah
yang kedisiplinannya rendah maka kegiatan belajar mengajarnya juga akan
berlangsung tidak tertib, akibatnya kualitas pendidikan sekolah itu akan
rendah.
Tu’u (2004: 38)
menyatakan fungsi kedisiplinan di sekolah adalah sebagai berikut:
1) Menata
Kehidupan Bersama
Manusia adalah
makhluk unik yang memiliki ciri, sifat, kepribadian, latar belakang dan pola
pikir yang berbeda-beda. Sebagai makhluk sosial, selalu terkait dan berhubungan
dengan orang lain. Dalam hubungan tersebut diperlukan norma, nilai peraturan
untuk mengatur agar kehidupan dan kegiatannya dapat berjalan lancar dan baik.
Jadi fungsi disiplin adalah mengatur tata kehidupan manusia, dalam kelompok
tertentu atau dalam masyarakat.
2) Membangun
Kepribadian
Pertumbuhan
kepribadian seseorang biasanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan keluarga,
lingkungan pergaulan, lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah. Disiplin
yang diterapkan di masing-masing lingkungan tersebut memberi dampak bagi
pertumbuhan kepribadian yang baik. Jadi lingkungan yang berdisiplin baik,
sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang.
3) Melatih
Kepribadian Sikap, perilaku dan pola
kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak terbentuk serta merta dalam waktu
singkat. Namun, terbentuk melalui suatu proses yang membutuhkan waktu panjang.
Salah satu proses untuk membentuk kepribadian tersebut dilakukan melalui
latihan.
4) Pemaksaan
Disiplin dapat
terjadi karena dorongan kesadaran diri. Disiplin dengan motif kesadaran diri
ini lebih baik dan kuat. Disiplin dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan
dan tekanan dari luar. Dikatakan terpaksa karena melakukannya bukan berdasarkan
kesadaran diri, melainkan karena rasa takut dan ancaman sanksi disiplin. Jadi
disiplin berfungsi sebagai pemaksaan kepada seseorang untuk mengikuti
peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan itu.
5) Hukuman
Tata tertib
sekolah biasanya berisi hal-hal positif yang harus dilakukan oleh siswa. Sisi
lainnya berisi sanksi/hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut. Ancaman
sanksi/hukuman sangat penting karena dapat memberi dorongan dan kekutan bagi
siswa untuk menaati dan mematuhinya. Tanpa ancaman hukuman/sanksi, dorongan
ketaatan dan kepatuhan dapat diperlemah.
6) Mencipta
Lingkungan Kondusif
Sekolah merupakan
ruang lingkup pendidikan (Wawasan Wiyatamandala). Dalam pendidikan ada proses
mendidik, mengajar dan melatih. Sekolah sebagai ruang lingkup pendidikan perlu
menjamin terselenggaranya proses pendidikan yang baik. Kondisi yang baik bagi
proses tersebut adalah kondisi aman, tenang, tertib dan teratur, saling
menghargai, dan hubungan pergaulan yang baik, hal itu dicapai dengan merancang
peraturan sekolah, yakni peraturan bagi guru-guru, dan bagi para siswa, serta
peraturan-peraturan lain yang dianggap perlu. Kemudian diimplementasikan secara
konsisten dan konsekuen. Apabila kondisi ini terwujud, sekolah akan menjadi
lingkungan kondusif bagi kegiatan dan proses pendidikan. Di tempat seperti itu,
potensi dan hasil siswa akan mencapai hasil optimal. Untuk sekolah, disiplin
itu sangat perlu dalam proses belajar mengajar, alasannya yaitu: disiplin dapat
membantu kegiatan belajar, dapat menimbulkan rasa senang untuk belajar dan
meningkatkan hubungan sosial.
Apabila peraturan
sekolah tanpa tata tertib, akan muncul perilaku yang tidak tertib, tidak
teratur, tidak terkontrol, perilaku liar, yang pada gilirannya mengganggu
kegiatan pembelajaran. Suasana kondusif yang dibutuhkan dalam pembelajaran
menjadi terganggu. Dalam hal ini, penerapan dan pelaksanaan peraturan sekolah,
menolong para siswa agar dilatih dan dibiasakan hidup teratur, bertanggung
jawab dan dewasa.
Disiplin sekolah
apabila dikembangkan dan diterapkan dengan baik, konsisten dan konsekuen akan
berdampak positif bagi kehidupan dan perilaku siswa. Disiplin dapat mendorong
mereka belajar secara konkret dalam praktik hidup di sekolah tentang hal-hal
positif yaitu melakukan hal-hal yang lurus dan benar, dan menjauhi hal-hal yang
negatif. Dengan pemberlakuan disiplin, siswa belajar beradaptasi dengan
lingkungan yang baik itu, sehingga muncul keseimbangan diri dalam hubungan
dengan orang lain.
Dalam hal itu,
menurut Maman Rachman (dalam Tu’u 2004: 35-36), pentingnya disiplin bagi para
siswa sebagai berikut:
a) Memberikan
dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang.
b) Membantu siswa
memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan.
c) Cara
menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukkan peserta didiknya terhadap
lingkungannya.
d) Untuk mengatur
keseimbangan keinginan individu satu dengan individu lainnya.
e) Menjauhi siswa
melakukan hal-hal yang dilarang sekolah.
f) Mendorong siswa
melakukan hal-hal yang baik dan benar.
g) Peserta didik
belajar dan bermanfaat baginya dan lingkungannya.
h) Kebiasaan baik
itu menyebabakan ketenangan jiwanya dan lingkungannya.
No comments:
Post a Comment